Operator toll: mobilitas meningkat
- Pembatasan sosial berdampak pada penurunan mobilitas masyarakat dan menekan performa pengelola jalan tol dimana per 9M20 trafik kendaraan menurun ke 511,8 juta kendaraan (-22,8% YoY). Namun demikian, di 3Q20 indikasi recovery terlihat dimana trafik kendaraan tercatat sebesar 181,2 juta kendaraan (+54,2% QoQ, 20,0% YoY). Kedepan, seiring dengan distribusi vaksin nasional kami memperkirakan pembatasan sosial akan terbatas sehingga mendorong trafik kendaraan kembali menuju normal.
- Indikasi Normalisasi Trafik Tol di 3Q20
- Di 9M20 trafik tol yang menjadi benchmark mengalami penurunan -22,8% YoY
- Penurunan ini sejalan dengan pengetatan pembatasan sosial utamanya di wilayah Jabodetabek pada awal tahun 2020 yang menyebabkan mobilitas masyarakat menurun drastis, utamanya di 2Q20 dimana trafik hanya tercatat sebanyak 117,5 juta kendaraan atau turun -43,3% YoY
- Namun demikian, tren normalisasi sudah terlihat pada 3Q20 dimana pembatasan sosial lebih longgar dan mobilitas masyarakan kembali naik, dimana trafik kendaraan tercatat naik secara kuartalan di 181,23 juta kendaraan (+54,2% QoQ, -20,0% YoY), setara dengan 80% dari trafik normal pada periode yang sama tahun lalu
- JAKINFR Menuju Kuadran Leading
- Berdasarkan relative rotation graphs (RRG) mingguan, indeks JAKINFR saat ini telah berada pada kuadran improving selama empat minggu dengan arah pergerakan yang positif menjuju kuadran leading. Saat ini JAKINFR memiliki RS-Ratio di 96,43 dan RS Momentum di 102,30
- Saat ini performa JAKINFR masih berada dibawah IHSG, namun kedepannya seiring dengan penguatan momentum, JAKINFR diproyeksi akan mengungguli imbal hasil IHSG
Portfolio recommendation + 1 month take profit target
Ticker | Take Profit target |
JSMR | Rp.4.850 |
META | Rp.240 |
WSKT | Rp.1.650 |
ADHI | Rp.1.800 |
WIKA | Rp.2.250 |
Penyangkalan
Semua informasi yang diberikan di sini tidak dimaksudkan untuk dan tidak boleh dianggap sebagai saran investasi khusus ataupun undangan atau penawaran untuk membeli dan/atau menjual efek. Resiko kerugian dalam perdagangan efek bisa sangat besar/substansial. Nasabah harus mempertimbangkan semua faktor risiko yang relevan termasuk situasi keuangan pribadi mereka sebelum melakukan perdagangan. Setiap keputusan investasi yang diambil menjadi tanggung jawab sepenuhnya investor.
Pendapat apa pun yang diungkapkan mengenai arah masa depan harga saham tertentu sepenuhnya merupakan pendapat KGI Sekuritas dan tidak dijamin dengan cara apa pun. Dalam hal apa pun KGI Sekuritas tidak bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi sehubungan dengan keputusan atau tindakan yang diambil atau tidak diambil oleh pihak mana pun yang mengandalkan informasi yang diberikan di sini, atau keterlambatan, ketidakakuratan, kesalahan, atau kelalaian informasi apapun.
Yuganur Wijanarko Senior Research (yuganur.wijanarko@kgi.com)