© 2016 KGI Sekuritas Indonesia | All Rights Reserved Privacy | Trading Information | Terms and Conditions | Sitemap
View kedepan masih bullish untuk target IHSG sebesar 7.500 (YE22 atau akhir tahun 2022)
Kami melihat erekonomian Indonesia telah berada pada mode pemulihan yang sukses pada tahun 2021; dengan negara secara resmi keluar dari zona resesi. Perekonomian yang pulih secara spektakuler di 1H22 dengan pertumbuhan yang lebih baik dari 1H 2021 terutama karena kegiatan ekonomi yang lebih tinggi.
Walaupun pembatasan kegiatan sosial (PPKM) masih di level 1 atau dipertahkan dengan situasi Indonesia belum selesai dengan Corona, dan dengan munculnya varian Omicrons serta ancaman cacar monyet, Indonesia mampu mempertahankan momentum pemulihan dengan pertumbuhan PDB 2H22 sebesar 5.4%.
Di 2Q22, harga komoditas global yang lebih tinggi membantu sektor pertambangan dan CPO untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di 1H2022 sebesar 5.4%
Di APBN 2023, pemerintah telah mengalokasikan Rp 3.401 triliun untuk belanja; yang bertujuan untuk menjaga momentum pemulihan dan memperkuat reformasi struktural. Defisit anggaran ditetapkan 2,85% terhadap PDB atau Rp598,2 triliun; dan ditargetkan berada di bawah 3% pada tahun 2023.
Walaupun menurut asumsi makroekonomi, pertumbuhan ekonomi tahun 2023 seharusnya diproyeksikan sebesar 5,5% yakin bakal tercapai karena untuk 2022 1H saja sudah 5.4%
Sementara itu, kami melihat bahwa IMF memperkirakan pertumbuhan PDB riil yang lebih tinggi sebesar 5,9% untuk Indonesia di 2023; sebagaimana dinyatakan dalam World Economic Outlook edisi May 2022. Proyeksi lain dari lembaga internasional antara lain: Bank Dunia (5,6%), ADB (5,8%), dan OECD (5,6%).
Technical stock picks & target 1 bulan: (BUY: BMRI, BBCA, ASII, BUMI)
- Bank Mandiri (BMRI) (target: Rp.8.600)
- Bank BCA (BBCA) (target: Rp.8.300)
- Astra International (ASII) (target: Rp.7.100)
- Bumi Resources (BUMI) (target: Rp.150)
Penyangkalan (Disclaimer)
Semua informasi yang diberikan di sini tidak dimaksudkan untuk dan tidak boleh dianggap sebagai saran investasi khusus ataupun undangan atau penawaran untuk membeli dan/atau menjual efek. Resiko kerugian dalam perdagangan efek bisa sangat besar/substansial. Nasabah harus mempertimbangkan semua faktor risiko yang relevan termasuk situasi keuangan pribadi mereka sebelum melakukan perdagangan. Setiap keputusan investasi yang diambil menjadi tanggung jawab sepenuhnya investor.
Pendapat apa pun yang diungkapkan mengenai arah masa depan harga saham tertentu sepenuhnya merupakan pendapat KGI Sekuritas dan tidak dijamin dengan cara apa pun. Dalam hal apa pun KGI Sekuritas tidak bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi sehubungan dengan keputusan atau tindakan yang diambil atau tidak diambil oleh pihak mana pun yang mengandalkan informasi yang diberikan di sini, atau keterlambatan, ketidak-akuratan, kesalahan, atau kelalaian informasi apapun.
Yuganur Wijanarko Senior Research
(yuganur.wijanarko@kgi.com) (www.kgi.id)